"Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun." (Lukas 4:1)
Mengapa Roh Kudus membawa ke medan perang? Jika kita dipenuhi Roh Kudus, hidup kita akan dituntun ke medan perang bukan supaya kita hancur, tapi justru supaya kita memperoleh kemenangan. Jika kita mengalami ujian, janganlah takut dan gentar. Jika Roh Kudus beserta kita, kita pasti menang. Roh Kudus tahu persoalan yang kita hadapi. Percayalah sesuatu yang baik akan terjadi. Percayalah pada tuntunan-Nya, karena Dia tidak pernah salah membimbing kita.
1. Setan bisa mencobai melalui kebutuhan dasar kita
"Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.” Jawab Yesus kepadanya: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja.” (Lukas 4:2)
Bagi kita, pencobaan ini mungkin tidak relevan karena kita tidak mampu merubah batu menjadi roti. Namun, bagi Yesus ini sangat relevan, karena Dia bisa melakukannya, tapi Yesus tidak mau.
Pencobaan adalah kondisi saat kita bisa melakukan sesuatu, tapi kita berkeputusan untuk tidak melakukannya karena Tuhan tidak berkenan. Jika kita dicobai tapi belum melakukan sesuatu, cepatlah meminta pertolongan Tuhan sebelum terlambat.
Yang diserang oleh iblis sebenarnya bukan kita tapi adalah Tuhan. Iblis membuat kita bimbang, curiga, atau ragu akan Tuhan.
Hati-hati jangan sampai karena kebutuhan kita belum dijawab atau dipenuhi oleh Tuhan, kita kompromikan iman atau kita hindari sesuatu yang dikatakan oleh firman. Janganlah demi pemenuhan kebutuhan, kita menjual Tuhan. Ingatlah kekekalan. Di akhir pencobaan, Yesus akhirnya juga akan makan, tapi makan dari berkat Bapa, bukan dari kompromi iman. Untuk itu, bersabarlah dalam pencobaan.
2. Setan bisa mencobai melalui keinginan kita
"Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. Kata Iblis kepada-Nya: “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Lukas 4:5)
"Tempat tinggi" di sini adalah tempat yang biasa digunakan untuk penyembahan berhala. Keinginan kita bisa jadi berhala kita. Pastikan kita tundukkan setiap keinginan kita kepada Tuhan. Ubahlah hati kita agar tidak sarat dengan keinginan sehingga dapat dengan mudah menggeser Tuhan. Bergembiralah karena Tuhan, maka Tuhan akan memberikan apa yang diinginkan hati kita. Tuhan juga memperhatikan keinginan kita.
Kadang kita tidak sadar bahwa iblis sedang mencobai kita. Keinginan untuk mundur, mati, menyerah, membalas dendam, atau untuk berdosa adalah dari si jahat.
Apabila kita bergumul dengan hasutan/pikiran seperti ini, tanggapi singkat, padat, berhikmat seperti yang dilakukan Yesus, yaitu tegaskan bahwa ini tidak sesuai dengan firman Tuhan dan tolaklah dalam nama Yesus.
3. Setan bisa mencobai dengan mengusik harga diri kita
"Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” Yesus menjawabnya, kata-Nya: “Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” (Lukas 4:9)
Sama seperti Yesus yang dibawa ke Bait Allah dan dicobai, dalam gereja pun tetap bisa ada pencobaan. Selama kita masih dalam wujud manusia, kita harus berjaga-jaga. Hiduplah oleh roh bukan oleh daging.
Iblis memanfaatkan firman untuk menjatuhkan Yesus. Konteks ayat firman yang tentang malaikat melindungi dan menatang, ini bukan untuk lompat terjun dari tempat tinggi, tapi konteksnya adalah berjalan di dalam rencana Tuhan. Pelajarilah firman, tapi janganlah sampai kita memanfaatkan firman. Firman adalah otoritas di atas kita, bukan di bawah kita.
Janganlah mencobai Tuhan dan melampaui Tuhan. Jangan buat hidup ini rumit karena iman itu sederhana. Tugas kita adalah taat dan percaya.
Perhatikan ini adalah juga cobaan untuk bunuh diri. Ada orang yang mau bunuh diri bukan karena susah, tapi karena takut orang lain bicara apa tentang dirinya, serta terlalu memegang erat gengsi dan ego. Harga diri sangat licin, sehingga bisa membuat kita tergelincir ke kematian.
3. Jangan hidup demi harga diri, demi kebanggaan, demi wajah kita. Pandanglah wajah Tuhan.
"Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik." (Lukas 4:13)
Perhatikan bahwa iblis "menunggu waktu yang baik". Selama kita hidup, harus selalu berjaga dan waspada. Iblis selalu mencari celah untuk menjatuhkan kita. Teruslah mendekat pada Tuhan, dan berjalanlah selalu dengan Roh Kudus. Bersama Yesus kita pasti menang!
Disarikan dari Khotbah Ps. Philip Mantofa, Youtube & Instagram Live, 29 Juli 2020
https://youtu.be/usJUwUvptR0