Dimensi Berkat

"Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”"
Kejadian 1:28

Tuhan rindu dan sangat bersedia untuk memberkati kita. Dia ingin kita terima berkat dari tanganNya, karena Dia adalah Bapa kita. Janganlah membanggakan kemampuan dan koneksi kita, tetapi bersandarlah pada Tuhan.

Dalam kalimat pertama di Kejadian 1:28: "Allah memberkati mereka," ingatlah bahwa kata pertama adalah "Allah." Tuhanlah sumber dan subjeknya, sedangkan kita adalah objeknya. Dimensi berkat dimulai dari Sang Pemberi Berkat, bukan dari materi. Hubungan kita dengan Tuhan adalah sumber daya terbesar untuk bisa sukses dalam hidup ini, bukan koneksi, gelar, atau modal kita. Jika hari ini kita kehilangan sesuatu, janganlah kecewa. Selama hubungan kita dengan Tuhan baik-baik saja, kita masih bisa pulih kembali. Selama kita masih punya Tuhan, kita punya harapan dan masa depan. Izinkan Tuhan mengambil alih kendali dalam hidup kita. 

Kata kedua dari ayat tersebut adalah "memberkati," yang berarti “meningkatkan, menambahkan.” Tuhan tidak ingin mengambil apapun dari hidup kita. Jika Tuhan mengambil sesuatu dari hidup kita, itu agar kita tidak tamak, serakah, dan berfokus hanya seputar harta duniawi. Dia mengajari kita untuk berbagi. Tuhan selalu menambahkan. Janganlah mengeluh jika apa yang kita miliki sedikit. Jika Tuhan di sisi kita, apapun yang sedikit yang kita miliki, akan dimultiplikasikan. Apapun yang kita pegang hari ini, akan bertumbuh dan meningkat.

Perintah Allah yang pertama kali adalah "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu." Tuhan ingin kita mengembangkan diri kita. Kembangkan pengetahuan, keahlian dan sikap hati yang benar. Jika anda kehilangan pekerjaan, katakanlah dengan iman "I am the job." Tetaplah proaktif dan produktif, lakukan apa yang di depan mata kita dengan segenap hati. 

Pegang pewahyuan Tuhan dan jangan izinkan pengetahuan menghalangi pewahyuan baru yang Tuhan berikan, agar kita berjalan dalam dimensi berkat. Kalau Tuhan meminta kita kembangkan, Tuhan akan beri kita modal, yaitu iman adalah modalnya. Hanya orang yang punya visi yang bisa melahirkan sesuatu yang luar biasa dari sesuatu yang biasa.

Lihatlah Tuhan, bukan pada kondisi dunia. Bukan berarti kita sangkali perasaan, tapi jangan biarkan perasaan kita menjadi pemerintah kita. Hiduplah dari keyakinan, bukan dari pengetahuan atau perasaan semata-mata.

Cara berjalan dalam Dimensi Berkat

  1. Temukanlah potensi & hargailah awal sederhana
    Tuhan memberikan kita biji/benih, agar kita bisa temukan potensi kita & hargai awal kita yang sederhana. Biji/benih berbicara tentang mimpi besar dengan modal kecil. Apa yang tampaknya tidak masuk akal seperti 5 Roti dan 2 ikan, di tangan Tuhan bisa memberi makan 5.000 orang laki-laki.

  2. Rajinlah bekerja & tolaklah untuk lamban
    Kerjalah bukan karena dibayar, melainkan dibayar karena bekerja. Janganlah cepat-cepat putus asa dan jangan cepat-cepat berpesta. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan tolaklah untuk lamban. Percayalah hari tuaian akan tiba.

  3. Teruslah menabur bahkan saat menuai
    Dalam sukses kita hari ini, janganlah makan semua hasil tanah kita. Ada yang harus kembali ke tanah. Ada berkat yang harus kembali ditabur. Di dalam setiap panen buah kita, ingatlah di dalamnya ada benih/biji yang harus kita kelola, di dalamnya terkandung potensi yang membawa kita sukses di masa depan.

Dalam keberhasilan kita, janganlah berlambat-lambat. Larilah lebih kencang, jangan lengah dan berfoya-foya. Ingatlah untuk tidak pernah lupakan Tuhan.

Disarikan dari Kotbah Ps. Philip Mantofa, 03 Juni 2020, Youtube & Instagram Live
https://www.youtube.com/watch?v=AutCy3TT0ng