Rest

“Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.”
(Ibrani 4:3)

Firman Tuhan di atas mengatakan bahwa bagi kita yang beriman dan percaya kepada Yesus akan masuk ke sebuah tempat perhentian yang disediakan bagi kita. Tahukah anda bahwa sebuah tempat perhentian itu tersedia juga selama kita hidup di dunia? Hidup ini adalah peperangan. Pergumulan akan terus ada, baik di dalam studi, keluarga, pekerjaan, pernikahan, maupun keuangan kita. Namun apapun juga pergumulan kita di bawah matahari, Tuhan sudah menyediakan sebuah rest yang nyata bagi jiwa kita. Ketika seolah-olah keadaan begitu menghimpit kita pun, percayalah kita tidak akan hancur.

Apakah yang membuat kita dapat menemukan mata air di tengah-tengah padang gurun dalam pergumulan? Hadirat Tuhan. Hadirat Tuhan tidak selalu muncul dalam bentuk mujizat seperti yang buta melihat dan yang lumpuh berjalan. Terkadang, hadiratNya muncul dalam bentuk ketenangan untuk kita menghadapi segala sesuatu. Itulah manifestasi kehadiranNya yang paling sederhana. Ketika kita bisa berdoa di tengah masalah yang melanda dan kita percaya bahwa doa kita didengar oleh Bapa, itu karena hadiratNya. Jika hari ini kita dapat merasakan hadiratNya di tengah pujian dan penyembahan yang kita naikkan, sungguh itu merupakan sebuah hak istimewa bagi kita.

Setiap kata ‘Haleluya’ maupun ‘Puji Tuhan’ yang terucap di tengah-tengah badai kehidupan kita, membuktikan Tuhan hadir di sana. Dan jika Tuhan hadir, maka seluruh sorga pun hadir! Di tengah gundah-gulana, jika kita masih bisa berseru pada Tuhan, itulah tempat peristirahatan kita. orang yang percaya kepada Yesus bisa rest dalam segala keadaan dan di hadapan segala tantangan.

Lalu bagaimanakah caranya untuk beriman kepada Kristus untuk masuk ke dalam tempat perhentianNya dan beristirahat?

  1. Berserah!
    Kita tidak akan bisa beristirahat jika kita tetap berusaha berjuang seorang diri. Ketika hati kita berbalik padaNya secara total, saat itulah kita sedang masuk ke dalam tempat perhentianNya. Ketika hati kita berserah total padaNya, jiwa kita menemukan ketenangan.
  2. Berseru!
    Di saat dalam pergumulan, terkadang pikiran kita terlalu kacau untuk dapat mendengar suaraNya. Bayangkan jika anda harus berseru ditengah keramaian. Tidak ada orang yang yang akan mendengar seruan anda. Berseru jika didahului oleh berserah akan membuat suara kita mudah didengar oleh tahta Bapa.
  3. Bersyukur!
    Ketika kita sadar bahwa Tuhan kita jauh lebih besar daripada masalah yang kita hadapi, rasa syukur akan memenuhi hati kita. Ia tetap Yesus yang sama yang pernah mengangkat 5 roti dan 2 ikan serta mengucap syukur atasnya, dan permasalahan 5000 orang terjawab hari itu. Itulah kuasa dari ucapan syukur!

Beristirahatlah di dalam tempat perhentian yang Ia sediakan bagi kita, yaitu hadiratNya. Setiap beban diangkat dan setiap kuk dipatahkan ketika kita berserah, berseru dan bersyukur pada Yesus.

Ps. Philip Mantofa, BRE

Ketika hati kita berserah total padaNya, jiwa kita menemukan ketenangan.