Bagaimana Fokus

“Sesudah Musa hamba Tuhan itu mati, berfirmanlah Tuhan kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.” (Yosua 1:1-3)  

Setiap manusia memiliki masalah yang sama akhir-akhir ini; susah konsentrasi atau gagal fokus. Gagal fokus bisa fatal, karena hidup ini singkat. Ada satu hal yang tidak ditebus di Kalvari, hal itu adalah waktu. Menyia-nyiakan kesempatan itu sangat mudah tetapi kita perlu ingat bahwa waktu tidak bisa diulang kembali. Oleh karena itu, kita harus membuat keputusan hari ini untuk fokus pada apa yang menjadi kehendak Allah pada kehidupan kita. Sehingga kita tidak menjadi manusia yang hidup dengan sia-sia. 

Tuhan tidak menyia-nyiakan waktu ataupun kesempatan. Segera setelah Musa mati, Tuhan langsung berfirman pada Yosua. Mengapa Tuhan berkata bahwa Musa telah mati? Padahal kematian Musa sudah diketahui oleh Yosua dan bangsa Israel? Ketika Tuhan yang mengucapkan, itu bukan sekadar informasi atau pemberitahuan, tetapi sebuah firman dan pewahyuan; Yosua menerima otoritas dan kuasa untuk berbuat sesuatu. 

Janganlah menjadi orang Kristen sebatas pengetahuan saja, tetapi cari sungguh-sungguh wajah Tuhan dan buka hati. Sementara hati kita terbuka, kita akan menerima pewahyuan dan kuasa untuk melakukan kehendak-Nya. Tuhan ingin kita menerima kuasa kehidupan bukan sekedar pengetahuan. Cari tahu apa yang hendak Tuhan katakan kepada kita dan keluarga kita, juga apa rancangan masa depan untuk kita. 

Ketika roh kita menerima pewahyuan, bukan hanya otak yang menerima pengetahuan, sesuatu akan terjadi di dalam hidup kita, kita akan menerima otoritas. Kita akan menjadi partner Tuhan untuk berjalan dalam rencana-Nya. Menjadi pelaku firman, bukan hanya pendengar saja. Semua dimulai dari saat teduh. 

Bagaimana cara fokus? 

  1. Tahu bahwa kita pasti akan menang
    “Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu.” (Yosua 1:4)

    Orang yang berpikiran pendek akan susah untuk fokus. Orang dapat fokus jika bisa melihat visi Tuhan jauh hingga ke penggenapannya. Iman memiliki visi jangka panjang. Jika mau fokus dengan perkara-perkara yang sesuai dengan rencana Tuhan, kita harus tahu bahwa kita pasti akan menang. Kita tidak tentu tahu bagaimana, tapi kita tahu kepada Siapa kita percaya dan bahwa Dia sanggup memelihara dan menggenapi rencana-Nya hingga akhir hidup kita nanti. Iman tidak harus besar, tetapi harus utuh. 

  2. Taruh hati dan pikiran
    “Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.” (Yosua 1:5-6)
    “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu” memiliki pengertian dalam bahasa Inggrisnya be determined; Jika sudah ada tujuan, tidak bisa dibelokkan.

    Jangan fokus pada papan skor, tapi fokus pada pertandingannya. Tidak ada rejeki atau berkat yang datang tanpa kerelaan untuk bayar harga. Tuhan mau kita berupaya bukan karena jerih payah kita yang mendatangkan berkat, tapi karena Tuhan mau kita bayar harga. Apapun yang anda mau capai, harus taruh hati dan pikiran di sana. Kejarlah, investasikan waktu, investasikan doa.
     
  3. Tolak semua gangguan
    “Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.” (Yosua 1:7)

    Hati-hati dengan distraction (gangguan). Tuhan mengingatkan Yosua “Bukan hanya kuatkan dan teguhkan”, tapi juga untuk bertindak hati-hati, dan jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri. Ini berarti kita harus hati-hati dan dengan sengaja menolak semua gangguan pada hidup kita. 

Janganlah izinkan kita terus-menerus terganggu oleh hal-hal seperti media sosial; ini bukanlah berarti dosa, tapi Alkitab mengatakan bahwa segala sesuatu baik tetapi tidak semuanya membangun. Pastikan agar kita tetap bisa fokus. Selain itu, janganlah juga mudah terganggu (distracted) oleh perkataan orang yang tidak sesuai oleh firman Tuhan, sehingga mengganggu pikiran kita. Tinggalkan juga dosa yang merintangi atau menghambat kita untuk fokus hidup dalam rancangan Tuhan. 

Sumber otoritas dan pewahyuan adalah Alkitab dan Roh Kudus. Inilah yang mampu membuat kita tetap fokus. Jika kita susah untuk fokus, mintalah tuntunan Roh Kudus dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam. 

Disarikan dari Khotbah Ps. Philip Mantofa, 15 Agustus 2020, Youtube & Instagram Live
https://youtu.be/FlEEhy7WKC8