DIPOTONG DAN DIBERSIHKAN

"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:1-5) 

Kita sudah sering mendengar firman Tuhan mengenai pokok anggur yang benar di Yohanes 15:1-8. Namun sebelum kita berbuah, dibutuhkan sebuah pengakuan, yaitu akuilah Tuhan di dalam setiap perbuatan kita. Tuhan Yesus adalah Pokok Anggur yang benar, itu berarti pokoknya Tuhan Yesus selalu benar. Dan kita ini hanyalah carang-Nya, yakni alat atau kepanjangan tangan-Nya. 

Tanggung jawab kita sebagai carang adalah terus berbuah. Dan di mana pun kita berada, sebagai carang-Nya, kita harus menjadi wakil Tuhan yang benar di hadapan manusia. Sebagai ranting dari pokok anggur, ada dua hal yang bisa terjadi pada kita, yaitu ketika kita tidak berbuah, kita dipotong dan ketika kita berbuah, kita dibersihkan. 

Apa perbedaan ranting yang dipotong dan dibersihkan? Yang pasti, dipotong dan dibersihkan itu sama-sama menyakitkan. Namun demikian, yang membedakan hasil akhirnya ialah sikap hati kita ketika diproses oleh Tuhan. Respon hati yang salah akan berakhir pada hukuman, sedangkan sikap hati yang benar selalu berakhir pada rencana-Nya. Penting sekali untuk tetap melekat pada Pokok Anggur itu, supaya kita tidak mengalami kekeringan rohani.  

Untuk berbuah, kita tidak bisa lepas dari masalah. Meskipun masalah yang dihadapi oleh dua orang boleh sama, namun respon hati yang berbeda akan menentukan mana yang akan kering dan dibuang dan mana yang akan berbuah. Ranting yang dibersihkan tidak akan hidup jauh dari firman. Oleh karena itu, jangan pernah malas membaca Alkitab, sebab hati kita dibersihkan hanya oleh firman-Nya. 

Ada 3 respon yang dilakukan ketika mengalami masalah: 
1. Menyalahkan masa lalu, sehingga tidak bisa beranjak dari situ. 
2. Berangan-angan akan masa depan, namun tidak melakukan apa-apa hari ini. Janganlah kita menjadi orang-orang yang demikian, yang terjebak di masa lalu atau di masa depan. Jadilah orang yang bangkit dan berjuang sekarang! 
3. Tinggal dahulu dalam masalah.

Tindakan ini sangat jarang dilakukan karena banyak orang lebih memilih untuk kabur meninggalkan masalah atau menyesalinya. Padahal ketika kita bisa tinggal dalam masalah, kita bisa melihat solusi yang Tuhan berikan yang menjadi permulaan kemenangan. Ketika kita tinggal, kita bisa menghadapi, kita memilah-milah dan menemukan solusi yang membawa kemenangan. 

Dari ranting yang sudah dibersihkan, 3 buah akan keluar: 
1. Perkara baru
Ketika dibersihkan, ada perkara baru. Rantingnya tetap sama, tetapi buahnya berbeda dan lebih banyak. 
2. Perkara lebih besar
Mungkin Tuhan tidak melakukan sesuatu yang lebih dari masa lalu dan tetap sama dalam segi jumlah, tapi sekarang hasilnya lebih besar secara ukuran. Janganlah hitung berkat saja tapi lihatlah ukuran berkat tersebut. 
3. Perkara yang sama namun dengan hati yang lebih mulia. 
Mintalah hati yang bersih karena itu akan membuat berkat yang sama terasa lebih mulia. 

Ternyata respon hati kita sangatlah menentukan hasil akhirnya, apakah kita sedang dipotong atau sekedar dibersihkan. Waktu menghadapi masalah, ingatlah pengajaran ini dan semakin melekatlah pada Yesus. Niscaya, kita pasti akan berbuah! 

Disarikan dari Kotbah Ps. Philip Mantofa
https://youtu.be/zwZij3jivJQ