Indonesians for the Nations

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikannya kepadamu.” (Yohanes 15:16)

Di dalam sejarah perjalanan misionarisnya, Paulus menjelajah kota-kota besar karena tempat-tempat tersebut sangatlah berpengaruh. Dia percaya bahwa dengan memenangkan kota-kota tersebut akan mempercepat penyebaran injil. Oleh karena itu, jika Anda adalah diaspora Indonesia, bukan kebetulan Tuhan menempatkan Anda di mancanegara. Pasti ada maksud Ilahi di dalamnnya dan Allah mau kita berbuah di manapun kita ditempatkan.  

Walaupun kondisi sedang sulit karena pandemi Covid-19, Anda harus tetap kuat dalam visi karena visi itulah keamanan. Tuhan menempatkan Anda di mancanegara untuk hidup dalam kemenangan, bukan menjadi pecundang yang fokus untuk menyelamatkan diri dan hidup bagi diri sendiri. Tuhan memanggil Anda bukan untuk bertahan hidup, tetapi hidup untuk keselamatan.  

Meskipun sudah ada gereja atau injil diberitakan di tempat di mana Anda merantau saat ini, tetap ada peran khusus yang Tuhan taruh dalam diri diaspora Indonesia yang sudah percaya Tuhan dan dipenuhi Roh Kudus yang tidak diberikan kepada bangsa lain. Orang Indonesia memiliki karakteristik yang unik seperti Kota Efesus. Kota ini seperti Turki di jaman modern, kota yang terletak di tengah dua benua, di mana peradaban Timur bertemu dengan peradaban Barat. Secara profetik, karakteristik tersebut menyerupai karakter diaspora Indonesia yang diberkahi dengan kemampuan untuk beradaptasi dengan multikultur.  

Orang Indonesia memiliki DNA misionaris. Untuk itu, mulailah ambil peran dalam visi Ilahi karena kita dipanggil dalam satu urapan yakni pergi dan membebaskan tawanan dari belenggu dosa terlepas, baik ataupun tidak baik waktunya.  

Apa yang harus kita lakukan sebagai diaspora Indonesia di jaman ini? 
1. Kita harus fokus pada visi, tetapi hidup dalam hikmat.
2. Mata kita harus tertuju pada perkara yang di atas, tetapi kaki kita harus mendarat dalam tanggung jawab sehari-hari.
3. Setialah dalam perkara sederhana dan lakukan bagian dan peran Anda sebagai warga yang baik.  

Tugas kita hanya bebaskan tawanan, kuasa Tuhan yang akan menghardik kegelapan itu untuk pergi. Tugas kita hanya mendoakan dalam nama Yesus. Tugas kita hanya memberitakan firman, bersaksi, serta mengingatkan apa yang dikatakan Alkitab dan meneladaninya. Kebangunan rohani dan mujizat pasti akan terjadi di mana pun kita ditempatkan.  

Disarikan dari khotbah Ps. Philip Mantofa
https://youtu.be/hkZZwhSxiA4