IMAN DI TENGAH KRISIS KEHIDUPAN – PART 2

“Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan.” (Ayub 2:3) 

Tiga sikap hati yang harus dimiliki di tengah krisis kehidupan:  

1. Iman yang teguh. 

2. Jujur dengan kondisi dan perasaan. 

3. Penguasaan diri di tengah ketidakpastian.

 

Janganlah mencurigai atau menuduh Tuhan untuk krisis kehidupan yang sedang kita alami. Justru kita butuh Tuhan di saat-saat seperti itu. Segala pikiran negatif tentang Tuhan tidaklah terbukti, karena rancangan-Nya bukanlah rancangan kecelakaan atas kita. 

 

Tuduhan setan terhadap manusia di hadapan Tuhan adalah: 

1. Mereka hanya mencintai dirinya sendiri. 

2. Mereka takut mati dan bukan takut Tuhan.

Mari kita buktikan bahwa Setan salah tentang kita. Jadilah Kristen yang sejati, yang mencintai Tuhan dan bukan dirinya sendiri! 

 

Lidah adalah nakhoda seluruh tubuh yang berkuasa memutarbalikkan suatu keadaan. Jika lidah kita lepas kendali, maka seluruh tubuh kita pun ikut panik. Pastikan hari ini bahwa lidah bibir kita memuliakan-Nya, seperti Ayub:  

“Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.” (Ayub 2:9-10) 

 

Tiga alasan mengapa kita harus mau menerima dari Tuhan hal-hal yang “kurang baik” juga: 

1. Persediaan ilahi bukanlah hak kita, jadi jangan menuntut yang enak saja. 

2. Detoksifikasi ilahi diperlukan untuk memurnikan jiwa kita, sebab hidup kita sudah terlalu nyaman. 

3. Hidup di dunia ini hanyalah sementara, dan setiap ketidak-sempurnaan merupakan ujian iman.  

 

Apapun yang hilang sekarang pasti akan dikembalikan, dan semua yang patah akan disambung lagi oleh Tuhan. Itulah arti rancangan damai sejahtera di tengah krisis kehidupan! Saat berada di dalam krisis kehidupan, biarlah iman kita semakin berakar di dalam Tuhan. Iman yang teguh itu selalu percaya dan tidak menaruh rasa curiga; dan iman yang teguh itu punya lidah yang senantiasa memuji perbuatan dan kebesaran-Nya! 

 

Peganglah tiga kebenaran ini di masa krisis: 

1. Justru di masa krisis, damai sejahtera menjadi nyata. 

2. Di tengah krisis kehidupan, akuilah Firman. Memperkatakan janji-janji Tuhan berkuasa untuk memutarbalikkan keadaan!  

3. Jangan memungkiri kekuatan Tuhan.  Percaya, akui, dan alami!

Disarikan dari khotbah Ps. Philip Mantofa
https://youtu.be/bCvnh0whX4g