"Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah."
(Kisah Para Rasul 3:3-8)
Di dunia ada banyak hal yang tolak ukurnya adalah uang. Sayangnya, hormat dan perlakuan orang terhadap sesama seringkali terpengaruh hal ini juga.
Mari kita kembali kepada pondasi dan standar hidup berdasarkan kebenaran dari Tuhan. Tuhan ada sebelum ada uang. Berkat pun datangnya dari Tuhan. Untuk itu, jangan kita putus asa jika kita merugi atau mengalami kebangkrutan. Jangan merasa kiamat jika kita kehilangan harta sebab harta bisa dicari kembali. Kita harus punya prinsip ilahi bahwa ada hal-hal tertentu bisa dibeli tanpa uang.
Kisah Para Rasul 3:3
Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
Sebenarnya semua orang di dunia ini miskin dan pengemis di mata Tuhan. Semua manusia adalah sama, yaitu tidak memiliki apa-apa karena semuanya dari Tuhan. Berkat yang sesungguhnya Tuhan taruh pada hal-hal yang bukan berupa harta.
Rezeki datang dari Tuhan, bukan dari usaha kita semata-mata. Karena itu janganlah menjadikan harta sebagai berhala kita. Jika harta kita terambil, apakah kita kehilangan rasa aman? Apakah rasa aman kita terletak pada Tuhan atau pada harta kita?
Kisah Para Rasul 3:4
Mereka menatap dia dan Petrus berkata: “Lihatlah kepada kami.”
Pengemis memandang tangan Petrus dan Yohanes, sehingga Petrus meminta dia untuk memandang pada wajah Petrus dan Yohanes.
Hari ini, apapun kondisi dan kebutuhan kita, kita semua butuh Tuhan. Namun, janganlah kita hanya memandangi tangan Tuhan, tapi pandanglah wajah Tuhan.
Yesus memperjelas di Perjanjian Baru tentang ini: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Orang yang mencari wajah Tuhan akan menemukan tangan-Nya sebab Dia itu murah hati. Tapi, kita tidak boleh manipulasi atau berharap mendapat sesuatu dari Tuhan. Dia tahu apa yang kita butuhkan. Janganlah seperti orang dunia yang tidak mengenal Tuhan, yang mencari hal-hal yang sia-sia.
Sekalipun Tuhan tahu yang kita butuhkan, tapi Dia juga ingin kita meminta kepada-Nya. Sama seperti suami istri yang tahu bahwa saling mencintai, tapi perkataan "I love you" tetap penting. Doa adalah mempraktekkan hubungan kita dengan Tuhan.
Janganlah ragu atau bimbang. Kita boleh meminta berkat, tapi jangan jadikan berkat menjadi orientasi hidup kita. Semua yang baik di hidup kita adalah berkat dari Tuhan.
Kisah Para Rasul 3: 6-8
Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.”
Mengapa Petrus tidak hanya menyembuhkan saja, tapi juga menekankan pesan, "Emas dan perak tidak ada padaku?” Sebab Petrus hendak mengedukasi pengemis itu yang sudah terbiasa dengan kehidupan meminta-minta. Bukan hanya menyembuhkan fisiknya saja, tapi Petrus juga memperbaiki mental dan meluruskan hati yang terbiasa dengan solusi dari harta duniawi.
Kita harus menabung dan berinvestasi, tapi hati kita jangan melekat pada harta. Janganlah menaruh percaya pada harta atau investasi kita, karena masa depan kita tidak tergantung padanya.
Apa yang kita masih miliki tanpa uang sama sekali? Kita masih punya Tuhan dan janji-janji-Nya. Selama kita berpegang pada Tuhan dan janji-janjiNya, kita masih bisa bangkit kembali. Selama kita dan keluarga kita takut akan Tuhan, Tuhan pasti pelihara. Kita juga masih punya karakter dan talenta yang bisa digunakan oleh Tuhan menjadi sumber berkat. Ikut Tuhan tidak pasti kaya, tapi pasti berbuah!
Jika kita merasa kehilangan segalanya, ingatlah bahwa kita punya Tuhan dan kita bisa mulai kembali. Apa yang hancur masih bisa dibangun di atas reruntuhan.
2 Hal yang bisa dibeli tanpa uang, yang harus kita miliki di tahun ini:
- Kepercayaan
Kepercayaan yang diberikan dari Tuhan maupun dari orang lain. Walau tidak menggunakan uang, tapi untuk mendapatkan kepercayaan kita harus “bayar harga” dan harus tahan pencobaan. Jika kita menjaga kepercayaan yang diberikan pada Tuhan dan orang sekeliling kita, itulah permulaan rezeki kita. Kita bisa bangkrut, kehilangan pekerjaan atau harta, tapi selama kita menjadi orang yang bisa dipercaya, Tuhan pasti membuka jalan-Nya. - Penyertaan
Bayarlah harga untuk hidup sungguh-sungguh dan takut akan Tuhan, karena Tuhan akan membuat perbedaan antara orang fasik dan orang benar.
Disarikan dari Khotbah Ps. Philip Mantofa,6 Januari 2021 , Instagram & YouTube Live
https://youtu.be/ubbKLp7QDhQ