Di tahun yang baru ini, marilah kita fokus pada hal-hal yang sifatnya jiwa dan rohani, yang berdampak kekekalan, tidak hanya memperhatikan hal jasmani saja yang bersifat sementara. Perhatikan hal-hal yang sifatnya kekal.
Mazmur 42:1
Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah.
Lagu-lagu pujian bisa menjadi pengajaran dan memberikan hikmat bagi kita.
Pada zaman Perjanjian Lama, ada seorang bernama Korah yang memimpin Israel untuk memberontak kepada Musa, dan akhirnya mereka dihukum Tuhan. Namun ada keturunan Korah yang diluputkan. Dari keturunan seorang pemberontak menjadi seorang pemuji. Jika bani Korah mendapatkan pengampunan dan bisa berubah, kita pun juga bisa.
Mazmur 42:2
Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
Rusa bukanlah binatang buas, tapi merupakan mangsa. Rusa tetap menunduk dan meminum air di sungai, walau ada potensi dia diserang oleh binatang buas. Kehausan-nya menjadi prioritas. Inilah yang dibutuhkan oleh jiwa kita: kita butuh Yesus. Hidup kita mungkin dikejar-kejar oleh musuh dan persoalan. Namun, jangan pernah gagal untuk setiap hari berhenti sejenak untuk 'minum air' di hadirat Tuhan.
Sekalipun mungkin kita dalam bahaya dan sedang panik, seolah tidak ada waktu sebab setiap menit dibutuhkan untuk memikirkan solusi dengan kedagingan kita sendiri, tetapi kita tetap tidak boleh lupa untuk membangun mezbah doa dan penyembahan kita setiap hari. Menyembah Tuhan bukanlah kebutuhan Tuhan, tapi kebutuhan kita.
Jika kita tidak menyembah, jiwa kita akan mengalami kekeringan. Ketika kita menyembah Tuhan, kita menerima kasih, hikmat, penghiburan Tuhan, dan roh kita akan disegarkan. Sekalipun perubahan atau berkat materi tidak kita terima langsung, tetapi perubahan yang terjadi di dalam diri kita merupakan permulaan kemenangan.
Mazmur 42:3
Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
Manusia jasmani membutuhkan air untuk bisa hidup, sedangkan manusia rohani membutuhkan Tuhan. Jika kita berlama-lama tanpa doa, tanpa membaca firman, tanpa bersekutu dengan Tuhan, pasti ada sesuatu yang mati di dalam hati kita. Kita hidup tidak bisa jauh dari Tuhan. Di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Mengikut Tuhan harus dari jarak dekat, tidak bisa dari jarak jauh. Mari mendekat kepada Tuhan karena ada sebuah bagian di dalam jiwa kita yang hanya bisa diisi oleh Yesus.
Mazmur 42:4
Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: “Di mana Allahmu?”
Pemazmur sedang mengalami kondisi depresi di dalam hidupnya, dan semua orang menghinanya dengan berkata seolah-olah Tuhan meninggalkannya. Kondisi dunia ini begitu menyerang kita, karena itu kerohanian kita harus dibangun dengan kuat secara sengaja, yakni dengan mencari wajah-Nya.
Mazmur 42:5
Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.
Pemazmur jiwanya gundah gulana, teringat memori menyakitkan tentang hari-hari kejayaan masa lalu. Mungkin kita teringat masa jaya kita dahulu, yang saat ini kita tidak bisa lakukan karena kita sedang dalam kondisi terpuruk.
Jangan ingat lagi hal-hal tersebut. Tuhan akan melakukan hal baru kepada kita. Serahkanlah semua kepada Tuhan. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.
Mazmur 42:6
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
Pemazmur ini mengambil tindakan untuk melawan depresi hatinya, dengan cara berbicara kepada hatinya sendiri. Jiwa kita membutuhkan perkataan mulut kita yang positif dan membangun. Berharaplah kepada Allah!
Jiwa kita akan damai sejahtera jika kita bisa mengatakan ini dengan segenap hati:
1. Sekalipun Engkau belum menolongku, Engkau tetaplah Allahku.
2. Karena Engkaulah Allahku, Engkau pasti akan menolongku
Disarikan dari khotbah Ps. Philip Mantofa, 2 Januari 2021, Instagram & YouTube Live
https://youtu.be/T0KBap3uWPI