“Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.”
(Markus 6:41-44)
Satu kata dari Tuhan dapat mengubah seluruh hidup kita. Di dalam kegelapan adalah kesempatan untuk mencari wajah Tuhan. Saat ada masalah, janganlah lari dan mencari jawaban di luar sana. Waktu kita berada di ujung tombak, itu adalah saat permulaan mujizat terjadi.
Selalu gunakan apa yang ada pada kita untuk memperoleh apa yang kita belum miliki. Kelolalah dahulu apa yang ada pada kita dan serahkan kepada Tuhan. Jadilah seorang pemberi jika kita mau diberi. Hari-hari ini belajarlah untuk memberi, seperti memberi waktu atau pujian.
Melalui Mujizat 5 Roti dan 2 Ikan, Tuhan Yesus mengajarkan:
- Belajarlah untuk memiliki rasa puas dan bersyukur atas apa yang ada pada kita. Pelipatgandaan itu akan terjadi hanya dengan menengadah dan bersyukur atas lima roti dan dua ikan.
- Belajarlah untuk mengelompokkan masalah sesuai kelompok dan jenisnya. Kita harus bisa memilah-milah. Kita bisa menaruh apa kategori masalah kita, maka Tuhan akan bicara kepada kita tentang solusinya sesuai dengan kategori yang ada. Percayalah, di dalam Kristus ada jalan.
- Belajarlah untuk menghargai berkat sampai tetesan terakhir. Tuhan bisa memberi kita mujizat di luar teologi yang kita kenal selama ini. Tuhan mengajari kita untuk belajar dan menghargai setiap berkat kecil.
Disarikan dari Khotbah Ps. Philip Mantofa, 25 April 2020, Youtube & Instagram Live
https://youtu.be/pMuOMMwznic