"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri i dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
(Matius 6:5-13)
Ada beberapa alasan mengapa orang tidak berdoa:
- Merasa tidak layak.
Jika anda tidak berdoa karena merasa tidak layak, ingatlah bahwa pemungut cukai itulah yang akhirnya dibenarkan, bukan orang Farisi. - Merasa doa hanya satu arah.
Doa sebenarnya bukanlah komunikasi satu arah. Saat kita berdoa dengan sungguh-sungguh, kita akan mendengar suara Tuhan. Jika kita tidak berdoa, kita tidak akan mendengar suara Tuhan. - Merasa tidak akan dijawab/tidak percaya.
Ada orang percaya bahwa Tuhan tidak sanggup. Ada orang percaya Tuhan sanggup tapi Tuhan tidak mau. Janganlah berdoa dengan sikap hati “coba-coba.” Percayalah bahwa Tuhan pasti menjawab doa, namun dengan cara-Nya.
Dalam doa, ada berkat supranatural, yaitu sesuatu yang tidak bisa diusahakan oleh kepandaian manusia, dan sifatnya ilahi. Kesanggupan Allah yang di luar kuasa manusia.
Untuk itu, mari kita belajar berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Tuhan Yesus:
Sama seperti ketika berkomunikasi dengan bapa di dunia, kita harus tetap sopan dan bisa membawa diri, tetapi tidak dengan protokol yang kaku.
Inilah cara berdoa seperti yang Tuhan Yesus ajarkan melalui “Doa Bapa Kami”:
- Memuji Tuhan
Matius 6:9 “Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu”
Awalilah doamu dengan pujian dan ucapan syukur. Saat datang ke Tuhan, jangan dari awal langsung meminta-minta. Learn to worship Him. Apapun yang terjadi, katakan Tuhan itu baik. - Doakan hal Kerajaan Sorga dahulu
Matius 6:10 “datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.”
"Datanglah Kerajaan-Mu" berarti doa dahulu tentang hal Kerajaan Tuhan, tentang pekerjaan Tuhan. Jangan egois dan berfokus tentang masalah kita saja. Di masa baik atau tidak baik, beritakan firman. Doakan orang atau keluarga kita yang belum diselamatkan. Berdoalah juga untuk pemulihan kondisi saat ini. - Mendoakan Kebutuhan
Matius 6:11 “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”
Jangan pikirkan masalah atau keinginan kita dulu, tapi mintalah apa yang menjadi kebutuhan kita dahulu. Percayalah, barangsiapa mencari, dia akan mendapatkan. - Mendoakan Pergumulan
Matius 6:12 “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”
Berkaitan dengan poin 3, doakan dan libatkanlah Tuhan dalam pergumulan dan masalah kita. Apapun yang mencuri sukacita dan damai kita, taruh di dalam doa kita. - Meyakini kuasa doa
Matius 6:13 “dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]”
Hiduplah dalam iman doa kita, bahwa Tuhan sanggup menjawab doa kita. Jangan runtuhkan doa kita sendiri. Saat kita berkata "Amin," saat itu juga doa kita akan efektif, walau kita belum melihat jawabannya.
Jangan terlalu dini dalam menilai kuasa doa kita. Hiduplah selaras dalam iman doa kita. Ada kalanya Tuhan bekerja sendirian melalui mujizat. Ada kalanya Tuhan bekerja bersama dengan kita. Tuhan lebih dari sanggup, lebih dari mau untuk menjawab doa dan menyelesaikan masalah kita bersama kita.
Disarikan dari khotbah Philip Mantofa, 4 April 2020, Instagram Live.