Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
Wahyu 7:1-3
Kita tidak pernah tahu kapan pengangkatan akan terjadi. Namun, pada saat pengangkatan terjadi, akankah kita menjadi bagian dari orang-orang yang terangkat? Wahyu pasal 7 menceritakan tentang masa antikristus, saat di mana orang-orang yang tertinggal harus mengalami 7 tahun masa pemerintahan antikristus dan tentang bilangan orang-orang Israel yang bertobat.
Sama seperti Malaikat Penahan yang ditugasi untuk membatasi kerja si iblis untuk menahan agar orang-orang percaya dapat diluputkan dari pekerjaan setan, sebenarnya ada banyak perkara yang Tuhan tahan demi orang-orang percaya yang masih hidup di dunia. Untuk itu, sebagai orang beriman kita harus beriman teguh karena Tuhan memastikan bahwa anak-anak-Nya tidak mengalami pencobaan yang melebihi kekuatan mereka. Jangan hidup dalam ketakutan. Be wise, but not be scared. Pilahlah mana yang harus kita pikirkan; pikirkanlah hal-hal yang memiliki dampak kekekalan.
Tuhan tidak pernah melupakan ataupun meninggalkan bangsa pilihan-Nya, yakni bangsa Israel yang merupakan keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Namun, karena mereka menolak Yesus, mereka yang seharusnya terdahulu menjadi terkemudian. Akan tiba waktunya Tuhan memberikan kesempatan terakhir bagi mereka.
Saat ini adalah masa kasih karunia bagi bangsa non Yahudi. Masa bagi kita untuk hidup mempertahankan iman. Jika kita sekarang tidak hidup bagi Kristus, nanti setelah pengangkatan, untuk mempertahankan iman kita perlu mati bagi Kristus. Untuk itu, inilah saatnya kita menerima Tuhan dan dibaptis. Inilah waktunya untuk hidup sungguh-sungguh bagi Kristus, melayani, menginjili orang tua dan orang-orang yang kita kasihi. Jika kita menyia-nyiakan kasih karunia dan masa sekarang, sejak orang-orang non-Yahudi diangkat, yang tertinggal akan menjadi yang terkemudian.
Setelah pengangkatan, Tuhan kembali berurusan dengan bangsa pilihan-Nya, bangsa Israel. Ada beberapa hal yang menarik terkait dengan penjabaran daftar suku Bangsa Israel yang dimeteraikan oleh Tuhan:
1. Ruben adalah anak sulung, tetapi mengapa Yehuda yang disebut terlebih dahulu?
Di dalam Tuhan ada upgrading dan downgrading. Yehuda mengalami upgrading menjadi “anak sulung” karena dia yang maju membela Benjamin, adiknya. Dia rela menjadi yang ditahan agar Benjamin yang dibebaskan. Tuhan respek orang-orang yang rela untuk berkorban dan berdiri bagi adik-adiknya.
2. Efraim dihapuskan dari daftar yang dimateraikan karena mereka adalah suku yang suka memberontak (di zaman Gideon maupun Yefta).
Tuhan mengadili yang jahat dan benar, tetapi akan juga ada peradilan semua domba. Setiap orang akan diberikan upah sesuai usaha dan kelakuan umat-Nya.
3. Suku Dan juga dihapuskan karena dia suku yang menyembah berhala.
Sekalipun semua kasih karunia, Tuhan terima kita apa adanya, tapi perbuatan dan sikap hati kita dinilai/diperhitungkan oleh Tuhan.
Disarikan dari kotbah Philip Mantofa di Ibadah Umum GMS Surabaya Barat, 15 Maret 2020
https://youtu.be/rYQXgixzlQU
https://youtu.be/M_o1rsr1wzo
Jika kita sekarang tidak hidup bagi Kristus, nanti setelah pengangkatan, untuk mempertahankan iman kita perlu mati bagi Kristus. Inilah waktunya untuk hidup sungguh-sungguh bagi Kristus.