Hadirat Tuhan ada seribu satu rasa, mendatangkan sukacita, damai sejahtera, rasa terharu, tenang, dan lain sebagainya. Namun, hadirat Tuhan itu lebih dari sekedar perasaan. Hadirat Allah adalah komitmen Tuhan untuk hadir bagi anak-anak-Nya! Tuhan tidak hanya ingin membawa kita ke sorga suatu hari nanti, tetapi Dia juga rindu untuk menghadirkan suasana sorga dalam kehidupan kita sehari-hari.
Hadirat Tuhan di Rumah
“Berkatalah Musa kepada-Nya: “Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?” Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau.” (Keluaran 33:15-17)
Begitu rindunya hati Musa akan hadirat Allah, sehingga dia tidak mau Tanah Perjanjian jika Tuhan tidak ada di sana bersamanya. Setiap kita harus memiliki sikap hati yang begitu menginginkan Tuhan secara pribadi! Dalam menjalin hubungan dengan Tuhan, janganlah setengah-setengah. Pada masa-masa seperti ini, pakailah waktu untuk mengembangkan kapasitas hati untuk membangun hubungan pribadi dengan Tuhan kita tercinta!
Inilah sifat hadirat Tuhan:
1. Comforting (selalu menghiburkan)
Dalam hadirat Allah, masalah kita akan terasa sirna. Pergumulan kita memang masih ada, tapi “kuk masalah” itu sendiri sudah dipatahkan saat masuk ke hadirat Tuhan. Itulah sebabnya kita selalu merasa damai sejahtera setelah masuk ke hadirat-Nya.
2. Filling (selalu memenuhi)
Hadirat Allah selalu memenuhi hati orang yang datang kepada-Nya dengan perkara-perkara yang mulia dan berguna. Itulah sebabnya hati ini selalu terasa puas setelah sujud di kaki-Nya.
3. Directing (selalu mengarahkan)
Orang yang masuk ke hadirat Allah akan dipenuhi dengan hikmat dan tuntunan-Nya. Itulah sebabnya kita semakin bijaksana seusai masuk ke hadirat-Nya.
Hadirat Tuhan di Gereja
“Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku." Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani." Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup." Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu; apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat. Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan." (Keluaran 33:18-23)
Di gereja, kita bukan hanya mengalami kehadiran Allah tetapi juga kemuliaan-Nya. Namun sia-sialah orang yang hanya pergi ke gereja tetapi tidak mau membangun hubungan pribadi dengan Tuhan di rumahnya. Gereja bukanlah hadirat Allah, tetapi gereja haruslah mengundang dan menyalurkan hadirat-Nya. Gereja adalah tempat yang dekat dengan Tuhan. Bangsa-bangsa akan berbondong-bondong datang untuk mengakui dosa mereka dan menyembah Tuhan dalam kemuliaan-Nya.
Fungsi Gereja adalah:
1. Gereja adalah penempatan
Di gereja, orang-orang akan ditemukan dan menemukan tempatnya yang tepat untuk melayani Tuhan dan sesama. Mereka akan diberi tugas dan belajar untuk memimpin satu dengan lainnya.
2. Gereja adalah tempat perlindungan
Gereja adalah tempat perlindungan untuk orang-orang yang bersalah, bukan supaya pelanggarannya ditutupi, tapi agar hidup mereka diperbaiki. Di gereja, kita belajar saling menjaga dalam takut akan Allah.
3. Gereja adalah tempat pewahyuan
Satu khotbah bisa didengarkan oleh semua, tetapi rhema dan aplikasi bagi setiap individu akan berbeda-beda. Tuhan memberi wahyu hati secara spesifik untuk setiap domba-Nya, dan ada juga visi-misi bersama yang Tuhan singkapkan secara korporat. Contohnya di Gereja Mawar Sharon, kita sepakat untuk mendirikan 300 gereja lokal hingga tahun 2030!
Disarikan dari khotbah Ps. Philip Mantofa
https://youtu.be/zbKKf5eipjc