Bahagia itu Sekarang

“Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya -- juga itu pun karunia Allah. Tidak sering ia mengingat umurnya, karena Allah membiarkan dia sibuk dengan kesenangan hatinya.” 
(Pengkhotbah 5:18-19)

Kita harus bahagia dalam hadirat Tuhan. Kita punya Allah Bapa yang membuat kita bahagia, dan itu sudah cukup. Apapun yang Allah karuniakan, berbahagialah dengan hal tersebut. 

Tugas kita adalah untuk selalu bersyukur dengan apapun yang kita miliki. Tuhan mau mengajarkan kepada kita untuk menikmati hidup itu sekarang. Orang Kristen berbeda denga orang dunia karena kita memiliki damai sejahtera. Nikmatilah kehidupan rohani kita yang akan mengajarkan segalanya di kehidupan sesungguhnya. Mari kita sisihkan masalah dan nikmati Tuhan hari ini. Mungkin kita masih ada sakit penyakit, tetapi kita harus tetap menikmatinya dalam proses penyembuhannya. 

Kunci bahagia adalah perlakukanlah setiap hari sebagai pemberian dari Tuhan. Hari ini adalah hadiah, karena kita tidak punya garansi kita masih bisa hidup sampai minggu depan. Hidup kita adalah hadiah yang paling indah. Tuhan bisa memberkati kita dengan kesehatan untuk menikmati kekayaan. Janganlah kita hakimi orang sakit. Kalau kita sehat dan bisa menikmati hidup meskipun sedikit, nikmati karunia kita sendiri. Menikmati itu tidak harus punya harta dunia. 

 

 

 

Buatlah diri kita bahagia terlebih dahulu. Jika kita tidak bisa mengasihi diri sendiri, jika juga tidak akan bisa mengasihi orang lain. Carilah Sang Sumber Berkat, bukan berkatnya. Kalau kita hanya mencari berkat, kita takkan kunjung bahagia, karena manusia itu adalah orang yang tidak pernah puas. Kita tidak akan bahagia sampai kita bertemu dengan Pencipta kita. Jika orientasi kita salah yaitu mengejar berkat, kita akan menjadi orang yang merana sebab sukacita ditemukan ketika kita dekat sama Tuhan. Nikmati hidup tanpa harus berdosa. Kalau hari ini kita kehilangan sesuatu, bahagia kita boleh berkurang, namun tidak boleh hilang. Kalau kita memiliki Yesus, kita sudah punya segalanya.  

Disarikan dari Khotbah Ps. Philip Mantofa, 13 Mei 2020, Youtube & Instagram Live
https://youtu.be/FA8MTiNMGmY