KEGUNAAN ALKITAB

"Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu. Aku melihat batas-batas kesempurnaan, tetapi perintah-Mu luas sekali. Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku. Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu. Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku. Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku. Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta. Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
(Mazmur 119:97-105)

Banyak orang yang mengaku bahwa mereka mengasihi Tuhan, tetapi tidak suka meluangkan waktu dengan membaca dan merenungkan firman-Nya. Jika kita mencintai Tuhan, kita akan meluangkan waktu untuk mengenal Tuhan. 

Renungkan Alkitab siang dan malam, bukan supaya sekadar ingat ayat, tapi agar dapat merenungkan dan mengaplikasinya. Setelah membaca firman di pagi hari, izinkanlah pikiran kita untuk mencerna ulang firman-Nya sepanjang hari. 

Di Alkitab terkandung kunci kemenangan dalam menghadapi peperangan rohani. Ada kuasa di dalam firman Tuhan. 

Untuk hidup berkemenangan, anda tidak perlu mencari sumber lain karena semua kunci untuk memenangkan peperangan rohani ada di Alkitab.  

Orang yang merenungkan firman Tuhan akan lebih berakal budi daripada orang pandai. Alkitab akan dapat mengajarkan hal-hal yang tidak diajarkan oleh pengajar di sekolah ataupun universitas. Kita akan mendapat hikmat lebih daripada yang diajarkan kepada kita di dunia ini, khususnya perkara yang berhubungan dengan kehidupan, hikmat di lapangan, terutama tentang kehidupan kekal.  

Jika ingin menjadi bijaksana, bukan sekedar menua, belajarlah dari Alkitab. 

Alkitab mewahyukan kepada kita yang tidak diturunkan secara tradisi oleh orang tua kita, hal-hal yang tidak ada di dalam kebudayaan keluarga. Alkitab akan dapat mengajarkan apa yang orang tua tidak bisa ajarkan. Untuk itu, jika anda adalah orang tua, didiklah anak anda dalam firman Tuhan, agar saat dewasa mereka tidak meninggalkan norma-norma firman Tuhan. 

Firman Tuhanlah yang bisa menahan kaki kita dari jalan kejahatan dan dosa. Jika kita besarkan anak tanpa firman, hanya dari tradisi, maka cepat atau lambat pengajaran keluarga tidak akan relevan karena anak muda mau hidup pada jalannya sendiri. Jangan hanya sekedar bergantung pada akademis yang bagus. Itu bukan jaminan anak kita akan berhasil. Pendidikan sangatlah diperlukan, tetapi sebagai orang tua, terlebih penting mendidik diri sendiri dengan firman Tuhan agar dapat menjadi teladan bagi anak-anak kita. 

Jika anda mencintai Yesus, anda akan mencintai Alkitab. Namun, jangan salah paham, Alkitab bukan untuk disembah, jangan menjadikannya sebagai jimat. Isinya memang firman Tuhan yang kita cintai, tetapi kertasnya tetap benda. Sama seperti mencintai keluarga, benda-benda atau surat yang mereka berikan pasti akan kita simpan dan rawat dengan baik. 

Alkitab adalah otoritas tertinggi bagi hidup orang percaya. Otoritas tertinggi orang percaya bukanlah pengalaman hidupnya, bukan mimpi, penglihatan, atau filosofi-filosofinya. Berkacalah dengan firman Tuhan untuk menjadi serupa seperti Kristus. 

Bagaimana cara untuk berhubungan dengan Alkitab:

  1. Cintai Alkitab
    Perlakukan dengan baik, sama seperti kita menyimpan dengan baik hal-hal yang berharga dalam hidup kita.
  2. Baca firman di dalamnya
  3. Renungkan 
    Firman dalam Alkitab adalah tuntunan, mintalah bimbingan dari Roh Kudus untuk mengaplikasikannya. Walau tidak paham semuanya, baca dulu, pada waktunya nanti kita akan dapat memahaminya. Firman selalu berguna.
  4. Selesaikan setiap tahun. 
    Isinya mungkin sama yang kita baca lagi, namun aplikasinya bisa berbeda. Buat komitmen untuk selalu menyelesaikan membaca Alkitab. Percayalah mungkin kita bisa menyelesaikan membaca, tetapi kita tidak akan bisa menyelesaikan semua firman-Nya.
  5. Lakukan perintahNya. 
    Tujuan membaca atau menyelidiki firman bukan untuk sekedar pengetahuan, apalagi demi memenangkan perdebatan. Tujuan membaca Alkitab adalah untuk menguatkan iman sehingga  kita dapat melakukan kehendak Tuhan.

Disarikan dari khotbah Ps. Philip Mantofa, 04 July 2020, Youtube & Instagram Live
https://youtu.be/rzW7JkSA5uU

Dalam membaca Alkitab, janganlah memiiliki motivasi untuk menguasai firman Tuhan, tetapi milikilah motivasi untuk hidup dikuasai firman Tuhan. Jika ingin menjadi bijaksana, bukan sekedar menua, belajarlah dari Alkitab.